
Setiap pasangan pasti mendambahkan hidup bersama baik di dunia maupun di akhirat,
baik senang maupun sedih , berusaha untuk saling bahu membahu dan saling menghibur, setia sampai ajal memisahkan.
Kalau pasangan kita sakit, kita berusaha sekuat mungkin untuk meringankan penderitaannya, kalau pasangan kita bersedih , kita berusaha untuk menghiburnya,
Bahkan kalau pasangan kita menginginkan sesuatu yang kiranya tidak masuk diakal,
kita berusaha untuk mewujudkannya, seperti kisah Legenda Loro Jonggrang dimana dirinya mengajukan syarat ia akan mau menerima pinangan Bandung Bondowoso asalkan Bandung Bondowoso membuat 1.000 candi dalam satu malam.
Demi bersama orang yang di cintai manusia hari ini rela melakukan apa saja, sayangnya apa yang mereka lakukan sekarang ini adalah cinta semu, cinta yang palsu, cinta yang dilandasi dengan suatu kebodohan. cinta yang bertujuan untuk sesuatu yang sementara ( dunia fana ).
Kalau hari ini ada orang yang bilang:
Demi bersama orang yang di cintai manusia hari ini rela melakukan apa saja, sayangnya apa yang mereka lakukan sekarang ini adalah cinta semu, cinta yang palsu, cinta yang dilandasi dengan suatu kebodohan. cinta yang bertujuan untuk sesuatu yang sementara ( dunia fana ).
Kalau hari ini ada orang yang bilang:
“saya cinta padamu” ,
“saya rela melakukan apa saja demi dirimu”.
Tetapi mana kala salah satu pasangannya tidak melaksanakan sholat dan dia diam saja itu bohong namanya , itu cinta palsu, cinta yang akan mendatangkan kemarahan Allah swt.
Berapa banyak hari ini orang yang rela mengorbankan nyawanya demi pasanganya tapi mereka berdiam diri mana kala pasangannya tidak mengindahkan perintah Allah swt.!!!
Suami / istri tidak sholat , puasa dsb Dia diam saja, Anak dan istri tidak menutup aurat Dia pun diam saja.
Suami / istri tidak sholat , puasa dsb Dia diam saja, Anak dan istri tidak menutup aurat Dia pun diam saja.
Anggota keluarga tidak bisa membaca alqur’an Dia tetep diam tak bergeming tanpa mau berpikir untuk mengajarkannya atau setidaknya mencarikan orang untuk mengajarkan keluarganya.
Cinta macam apa itu???.
Hari ini kalau anak-istri kita sakit, kita mati-matian mencari dokter yang dapat mengobatinya, kita rela menjual harta kita demi kesembuhannya, bahkan kita rela berhutang yang penting anak dan keluarga kita selamat.
Hari ini kalau anak-istri kita sakit, kita mati-matian mencari dokter yang dapat mengobatinya, kita rela menjual harta kita demi kesembuhannya, bahkan kita rela berhutang yang penting anak dan keluarga kita selamat.
Tapi kita lupa dengan membiarkan keluarga kita dan orang-orang yang kita kasihi tidak sholat dan menjalankan agamanya., itu sama saja menghantarkan keluarga dan orang-orang yang kita kasihi masuk ke neraka-Nya.
Azab Allah swt di akhirat itu begitu berat, jutaan kali lebih berat dari azab dunia, perhitungan hari di akhirat pun begitu lama, satu hari di Akhirat adalah seribu tahun hitungan di dunia bahkan ada riwayat yang manyatakan satu hari diakhirat sama seperti lima puluh ribu tahun di dunia. Ketika kita atau anggota keluarga kita terluput 1 sholat saja, maka secara otomatis nama kita tertulis di pintu neraka yang wajib kita masuki, bayangkan sudah berapa banyak kita dan anggota keluarga kita meninggalkan sholat!!!!, itu baru satu amalan, bagaimana dengan puasa, zakat dan amalan yang lainnya ???? berapa lama kiranya waktu yang pantas untuk membayar itu semua???
Kalau kita sakit di dunia masih ada yang membantu, masih ada dokter yang mengobati masih ada saudara yang menemani, tapi kalau diakhirat, dimana semuanya serba sendiri-sendiri, orang tua tak lagi kenal dengan anaknya, suami tak lagi kenal dengan istrinya, karena dahsyatnya hari itu dan besarnya urusan yang sedang dihadapi membuat manusia tidak dapat mengalihkan perhatian untuk hal-hal lainnya. , manusia hanya berpikir tentang pembalasan Allah swt atas berjuta-juta kemaksiatan yang mereka lakukan di dunia. Pada hari itu manusia dikumpulkan dalam keadaan bertelanjang bulat, seperti ketika keluar dari perut ibunya. Matahari didekatkan, sampai orang-orang bermandi keringat, hingga keringat itu membanjiri dirinya, ada yang sampai mata kaki, bahkan ada yang sampai mulutnya.
Betapa kerasnya hari itu, bahkan semua nabi dan rasul terdiam dan menunduk karena hari itu Allah swt bergitu murka-Nya. Hanya orang-orang yang Allah swt kehendaki yang memperoleh naungan-Nya. Mereka yakni pemimpin yang adil, pemuda yang tekun beribadah, seorang yang hatinya terkait kepada masjid, seorang lelaki yang menolak ajakan berzina karena takut kepada Allah, dua orang yang berkumpul dan saling mencintai karena Allah, seorang yang berinfak dan merahasiakannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui yang diinfakkan tangan kanannya, orang yang sendiri kemudian menangis karena mengingat Allah.
Sekarang kita tanya diri kita masing-masing adakah kita termasuk kelompok diatas, atau malahan kita termasuk dalam kelompok Fir’aun karena sibuk mengejar kekuasan sampai mendurhakai Allah swt sehingga melupakan pengajarkan agama kepada anak istri kita, atau kelompok Qorun yang mengejar harta sampai lupa kepada yang memberikan harta ( Baca : Allah swt ), atau malahan kita termasuk kelompok umat yang menentang Nabi Luth as, yang lebih mementingkan kepuasan seks ketimbang norma-norma agama!!!.
Saudara, sayanglah diri kita dan keluarga kita dengan berusaha lagi dan lagi menghadirkan agama di tengah-tengah mereka, rangkul mereka dengan penuh kelembutan agar kembali mengenal Yang Maha Lembut ( Allah Ta’ala ).
Azab Allah swt di akhirat itu begitu berat, jutaan kali lebih berat dari azab dunia, perhitungan hari di akhirat pun begitu lama, satu hari di Akhirat adalah seribu tahun hitungan di dunia bahkan ada riwayat yang manyatakan satu hari diakhirat sama seperti lima puluh ribu tahun di dunia. Ketika kita atau anggota keluarga kita terluput 1 sholat saja, maka secara otomatis nama kita tertulis di pintu neraka yang wajib kita masuki, bayangkan sudah berapa banyak kita dan anggota keluarga kita meninggalkan sholat!!!!, itu baru satu amalan, bagaimana dengan puasa, zakat dan amalan yang lainnya ???? berapa lama kiranya waktu yang pantas untuk membayar itu semua???
Kalau kita sakit di dunia masih ada yang membantu, masih ada dokter yang mengobati masih ada saudara yang menemani, tapi kalau diakhirat, dimana semuanya serba sendiri-sendiri, orang tua tak lagi kenal dengan anaknya, suami tak lagi kenal dengan istrinya, karena dahsyatnya hari itu dan besarnya urusan yang sedang dihadapi membuat manusia tidak dapat mengalihkan perhatian untuk hal-hal lainnya. , manusia hanya berpikir tentang pembalasan Allah swt atas berjuta-juta kemaksiatan yang mereka lakukan di dunia. Pada hari itu manusia dikumpulkan dalam keadaan bertelanjang bulat, seperti ketika keluar dari perut ibunya. Matahari didekatkan, sampai orang-orang bermandi keringat, hingga keringat itu membanjiri dirinya, ada yang sampai mata kaki, bahkan ada yang sampai mulutnya.
Betapa kerasnya hari itu, bahkan semua nabi dan rasul terdiam dan menunduk karena hari itu Allah swt bergitu murka-Nya. Hanya orang-orang yang Allah swt kehendaki yang memperoleh naungan-Nya. Mereka yakni pemimpin yang adil, pemuda yang tekun beribadah, seorang yang hatinya terkait kepada masjid, seorang lelaki yang menolak ajakan berzina karena takut kepada Allah, dua orang yang berkumpul dan saling mencintai karena Allah, seorang yang berinfak dan merahasiakannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui yang diinfakkan tangan kanannya, orang yang sendiri kemudian menangis karena mengingat Allah.
Sekarang kita tanya diri kita masing-masing adakah kita termasuk kelompok diatas, atau malahan kita termasuk dalam kelompok Fir’aun karena sibuk mengejar kekuasan sampai mendurhakai Allah swt sehingga melupakan pengajarkan agama kepada anak istri kita, atau kelompok Qorun yang mengejar harta sampai lupa kepada yang memberikan harta ( Baca : Allah swt ), atau malahan kita termasuk kelompok umat yang menentang Nabi Luth as, yang lebih mementingkan kepuasan seks ketimbang norma-norma agama!!!.
Saudara, sayanglah diri kita dan keluarga kita dengan berusaha lagi dan lagi menghadirkan agama di tengah-tengah mereka, rangkul mereka dengan penuh kelembutan agar kembali mengenal Yang Maha Lembut ( Allah Ta’ala ).
Berusahalah bangun tengah malam dan menangis kepada Allah swt atas kemaksiatan yang selama ini kita perbuat.
Terus menangis untuk mendapatkan ampunan dan kasih sayang-Nya. Jadilah orang-orang yang bersegara dalam berbuat kebajikan.
"Ya Allah terimalah kami , anak dan istri kami untuk agama-Mu dan jadikan risau dan fikir kami seperti fikir dan risaunya Rasulullah saw dan para Sahabat-nya".
"Ya Allah terimalah kami , anak dan istri kami untuk agama-Mu dan jadikan risau dan fikir kami seperti fikir dan risaunya Rasulullah saw dan para Sahabat-nya".